Monday, February 18, 2008

Kenal Allah Dengan Jalan Fikir & Zikir


Kenal Allah Dengan Jalan Fikir & Zikir
Mohd Bakri Hashim

Kalau kita ingin mengenal kehebatan seorang arkitek, cara terbaik adalah dengan melihat bangunan yang dirancangnya. Kalau kita ingin mengenalpasti kehebatan seorang pelukis, maka kita boleh melihat kepada kualiti lukisannya.

Begitu pula bila ingin mengenal kebesaran Allah, maka kita perlu melihat kehebatan ciptaannya. Apa ciptaan Allah tersebut? Itulah alam semesta yang tercipta dan Al Quran yang tertulis.

Terdapat dua cara untuk mengenal kebesaran Allah, iaitu melalui fikir dan zikir. Pertama, fikir. Ianya lebih berkaitan dengan aspek penilaian. Semakin seseorang memahami
ciptaan Allah, maka akan semakin sedar pula akan kebesaran Allah. Oleh sebab itu, Al Quran berulangkali merangsang manusia untuk terus memikirkan semua itu. Beberapa ungkapan ayat yang menujukkan hal tersebut, la'llakum tattaqun, la'allakum tadzkurun. afala ta'qilun dan lain-lain. Maksudnya Allah menyuruh manusia untuk melihat, merenungkan, dan mengkaji semua ciptaan-Nya. Bahkan Prof Ahmad Salaby menyebutkan bahwa seperlima kandungan Al Quran berisi petunjuk agar manusia bisa mengkaji alam ini.

Kedua, manusia tidak cukup hanya dengan berfikir. Manusia pun perlu kepada zikir. Tanpa zikir manusia boleh memiliki, tapi ia tidak akan menikmati dan menghayati. Manusia mungkin akan berjaya, tapi ia tak akan bahagia. Maka, Al Quran pun mendorong kita untuk memperbanyakkan zikir. Zikir boleh dilakukan dengan jalan merenungkan dan menyebut kebesaran Allah.

Bila kita mampu menyeimbangkan dua hal ini dengan baik, maka kita layak disebut ulil albab. Sebagaimana firaman Allah swt dalam al- Quran Surah Ali Imran: 190-191 disebutkan karektor-karektor ulil albab:

"Sesungguhnya pada kejadian langit dan bumi, dan pada pertukaran malam dan siang, ada tanda-tanda (kekuasaan, kebijaksanaan, dan keluasan rahm
at Allah) bagi orang-orang Yang berakal;(Iaitu) orang-orang Yang menyebut dan mengingati Allah semasa mereka berdiri dan duduk dan semasa mereka berbaring mengiring, dan mereka pula memikirkan tentang kejadian langit dan bumi (sambil berkata): "Wahai Tuhan kami! tidaklah Engkau menjadikan benda-benda ini Dengan sia-sia, Maha suci engkau, maka peliharalah Kami dari azab neraka."


1 comment:

Ainulyaqin said...

Salam`alaik...

Salam perkenalan, salam ukhuwah...Jika kelapangan, silakan berkunjung ke www.ainulyaqin.blogspot.com.

Shukran...